Madiun Kota - Menjelang datangnya bulan Suro yang sarat makna spiritual dan historis, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, menunjukkan contoh nyata sinergi dan persaudaraan. Rabu malam (14/5), bertempat di Gedung Karya Praja Kantor Kecamatan Kartoharjo, digelar rapat koordinasi lintas unsur Forkopimcam dengan perwakilan seluruh perguruan pencak silat yang ada di wilayah tersebut.
Rapat yang berlangsung sejak pukul 19.30 hingga 21.20 WIB ini dihadiri sekitar 100 peserta, termasuk Kapolres Madiun Kota AKBP Wiwin Junianto Supriyadi, Camat Kartoharjo Agus Budiarto SH, Kapolsek Kartoharjo, Danramil, lurah se-Kecamatan Kartoharjo, dan seluruh pengurus perguruan pencak silat seperti PSHT, PSHW TM, IKS PI, Merpati Putih, Pandan Alas, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Kapolres Madiun Kota AKBP Wiwin Junianto SIK., menegaskan pentingnya menjaga kondusifitas Kota Madiun yang dikenal sebagai “Kota Pendekar.
Kapolres juga menekankan bahwa pendekar bukan hanya ahli bela diri, tetapi juga teladan dalam sikap dan perilaku
“Pendekar adalah guru, dan guru sejati tidak mengajarkan kekerasan,dan kalau ada masalah, kita selesaikan secara kekeluargaan. Setuju?” ujar Kapolres yang langsung disambut pekikan “Setuju!” oleh seluruh perwakilan perguruan.
Disampjng itu,Kapolres juga memperkenalkan program pelaporan cepat menggunakan sistem barcode yang memungkinkan masyarakat melapor langsung ke kepolisian dan mendapat respon cepat. Ia juga mengajak Babinsa dan Bhabinkamtibmas berkolaborasi lebih intens dalam menjaga stabilitas sosial di tingkat akar rumput.
Dalam sesi diskusi terbuka, perwakilan dari Merpati Putih menyampaikan harapan agar istilah “konflik sosial” dalam kegiatan ini diganti menjadi bahasa yang lebih sejuk, mengingat seluruh perguruan sejatinya adalah saudara. Sementara itu, perwakilan PSHT mempertanyakan larangan ziarah makam, yang dijawab langsung oleh Kapolres dengan alasan keamanan.
Sementara perwakilan PSHW TM menyoroti perlunya pembinaan pada generasi muda, khususnya pelajar, yang rawan terbawa konflik karena kurangnya edukasi dan nilai sopan santun. Ia mengusulkan sanksi sosial yang mendidik bagi pelanggar, seperti kerja sosial, sekaligus peningkatan peran guru dan aparat di sekolah.
Acara yang berlangsung aman dan tertib tersebut ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bersama antar-paguyuban pencak silat Kecamatan Kartoharjo, sebagai bentuk komitmen menjaga kedamaian, persaudaraan, dan stabilitas menjelang Bulan Suro.(hms)
Posting Komentar