Ketua DPC Golkar Kota Madiun, Bagus Rizki Dinarwan. |
Madiun - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, dinamika politik di berbagai daerah di Indonesia sudah mulai memanasi mesin politik.
Terlihat saat ini berbagai partai politik telah merumuskan strategi untuk memenangkan kursi kepala daerah. Salah satu diantaranya adalah Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Madiun.
Ketua DPC Golkar Kota Madiun, Bagus Rizki Dinarwan menyampaikan, bahwa mekanisme pemilihan kandidat Pilkada 2024 oleh Partai Golkar akan melalui survei berjenjang.
"Yang pasti mekanisme Golkar itu survei, saya yakin DPP (Dewan Pimpinan Pusat Golkar.Red) baru melakukan survei yang pertama," ungkap Bagus, di Kantor DPC Golkar, Kamis (16/5/2024).
Bagus menjelaskan, bahwa Partai Golkar memiliki tiga tahap survei dalam menentukan kandidat yang akan diusung.
"Nanti berikutnya ada survei kedua, sudah mulai dipasang-pasangkan, yang ketiga adalah survei untuk penentuan rekomendasi," jelasnya.
Menurut Bagus, nama-nama potensial telah diserahkan ke DPP Golkar sejak September hingga November tahun lalu.
Selain itu, Golkar telah menetapkan kebijakan tanpa mahar politik dalam penjaringan calon.
"Hari ini Partai Golkar menetapkan zero mahar politik, jadi kami tidak mau terima pendaftaran dari siapapun lalu mengada-ada dan mengutip biaya," tegas Bagus.
Kandidat yang berminat cukup melakukan pendekatan kepada masyarakat agar nama mereka muncul dalam survei.
Golkar, lanjut Bagus, siap berkoalisi dengan partai manapun yang memiliki kandidat unggulan berdasarkan hasil survei.
"Kalau kita tidak mendapatkan kandidat dengan survei tertinggi, berarti survei nomor 2 siapa, survei kan bisa berubah," ujarnya, menambahkan bahwa fleksibilitas dalam politik sangat penting.
Target DPP Golkar adalah memenangkan 70-80% Pilkada di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Golkar fokus memperkuat posisinya sendiri.
"Kalau hari ini konsentrasi Golkar bagaimana mempercantik diri sendiri, kita tidak mau menggantungkan diri kepada orang lain," kata Bagus.
Golkar juga berkomitmen meningkatkan popularitas dan elektabilitas kadernya dalam tempo dua hingga tiga bulan ke depan.
Dengan strategi ini, Golkar berharap menjadi mitra yang tidak mengecewakan dalam koalisi, melainkan sama-sama memperkuat posisi untuk kemenangan di Pilkada 2024.
"Yang pasti jika kandidat memilih bergandengan dengan Golkar, maka kandidat itu tidak akan kecewa," tandasnya.(*Ny)
Posting Komentar