Mantra, Sebuah Bacaan atau Doa yang Membangkitkan Daya Kekuatan Dalam Diri Manusia
Ada pesan dari para leluhur, yang berbunyi ; "mantra uripe saka jiwa" yang artinya ; sebuah mantra/doa bisa memiliki kekuatan atau hidup, apabila diri, jiwa yang membacanya telah memenuhi syarat, atau telah dilatih, dan ditempa dengan berbagai lelaku dalam pengetahuan jawa.
Lelaku seperti puasa pada umumnya, namun dalam ilmu kebatinan jawa disebut ada berbagai macam lelaku, ataupun puasa, seperti : laku berendam dalam air, laku melekan (tidak tidur), laku memandang matahari di pagi hari, dan lain sebagainya.
Puasa juga ada bermacam - macam, seperti : Puasa mutih, puasa pati geni, puasa ngebleng, puasa ngidang.
Semua lelaku diatas merupakan upaya dalam melatih diri, batin, jiwa agar mendapat kekuatan dari yang ghaib.
Mbah Nur, salah seorang Pelaku spiritual yang ada di Madiun, menjelaskan bahwa dalam diri manusia terdapat empat unsur alam yang menjadi inti dari perwujudtan diri, atau terciptanya diri manusia.
"Jika kita bisa bersatu dengan alam, maka empat unsur alam yang ada dalam diri kita akan bangkit dan aktif, dan mantra atau doa juga sebagai sarana kunci, atau paswordnya, " Ungkapnya.
Dijelaskannya, mantra, doa, atau kata2 khusus yang mengiringi setiap niat dan permohonan memiliki peran penting dalam membangunkan, menggetarkan kekuatan rasa, batin dalam diri manusia.
Mantra, doa - doa juga banyak ditulis pada buku, bahkan diperjual belikan di toko, bahakan juga banyak di toko online, senagai bagian dari khasanah ilmu batin.
Selain dari buku - buku, mantra/doa juga disebarkan lewat mulut kemulut atau diwariskan turun temurun lewat lisan langsung dan tidak boleh ditulis.(*sm)