Dari Penolakan hingga Pembelian Tunai: Perjuangan Andik Ekwan Menabung untuk Handphone Impian
Madiun - Di tengah arus gaya hidup serba instan dan cicilan mudah, kisah sederhana dari seorang pria di Kabupaten Madiun justru menghadirkan pelajaran berharga tentang kesabaran, ketekunan, dan kemandirian finansial.
Adalah Andik Ekwan, pria asal Madiun yang akhirnya berhasil membeli handphone impiannya secara tunai, setelah hampir satu tahun menabung dari penghasilan hariannya. Keberhasilan ini tidak datang dengan mudah, melainkan melalui jalan berliku dan penuh kesabaran.
Sekitar satu tahun yang lalu, Andik sempat datang ke sebuah toko elektronik di Madiun dengan harapan bisa membeli handphone secara kredit. Namun, harapannya pupus saat pengajuan kreditnya ditolak karena tidak memenuhi persyaratan administrasi.
“Kira-kira hampir setahun yang lalu saya ke toko mau membeli kredit tapi ditolak karena tidak memenuhi syarat,” kenang Andik, Sabtu malam (4/10/2025).
Alih-alih menyerah atau merasa putus asa, Andik justru mengambil langkah berbeda. Ia memutuskan untuk mulai menabung. Setiap hari, ia menyisihkan sebagian dari penghasilannya dan dengan disiplin menahan diri dari pengeluaran yang tidak mendesak. Sedikit demi sedikit, tabungannya pun bertambah.
Hingga akhirnya, tepat hari ini, Sabtu (4/10/2025), Andik kembali ke toko bukan untuk mengajukan kredit, tapi untuk membayar tunai handphone yang selama ini diidamkannya. Ia memilih perangkat dengan harga sekitar Rp 1 jutaan bukan model terbaru atau termewah, tapi cukup untuk menunjang kebutuhan komunikasi dan pekerjaannya.
“Saya senang akhirnya bisa beli dengan uang sendiri. Rasanya lebih puas,” ujar Andik, dengan senyum mengembang di wajahnya.
Kisah Andik adalah pengingat bahwa tidak semua keberhasilan harus datang secara instan. Dalam kondisi ekonomi yang tidak selalu mendukung, Andik membuktikan bahwa komitmen, kesabaran, dan perencanaan yang matang bisa membawa hasil nyata. Ia menunjukkan bahwa hidup sederhana bukan halangan untuk maju, justru bisa menjadi kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih mandiri.
Dengan handphone barunya, Andik berharap bisa lebih produktif dalam bekerja dan tetap teguh pada prinsip hidup yang telah ia pegang: berjuang dengan cara yang jujur dan bermartabat.(*ny)
